Dengan pertimbangan bahwa kemiskinan masih menjadi problem di berbagai negara di dunia ini, maka “penghilangan kemiskinan dan kelaparan” pada 2030 menjadi “tulang punggung” dari tujuan agenda pembangunan berkelanjutan. Kemiskinan yang menjadi tujuan utama MDGs kembali menjadi tujuan utama dalam SDGs. Selain karena kemiskinan dan kelaparan masih sebagai problem dunia, menjadikan penghapusan kemiskinan sebagai tujuan utama diarahkan untuk menjamin keberlanjutan capaian MDGs.

Target:

1.1 Pada tahun 2030, mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi semua orang yang saat ini berpendapatan kurang dari 1,25 dolar Amerika per hari.

1.2 Pada tahun 2030, mengurangi setidaknya setengah proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan di semua dimensi, sesuai dengan definisi nasional.

1.3 Menerapkan secara nasional sistem dan upaya perlindungan sosial yang tepat bagi semua, termasuk kelompok yang paling miskin, dan pada tahun 2030 mencapai cakupan substansial bagi kelompok miskin dan rentan.

1.4 Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua laki-laki dan perempuan, khususnya masyarakat miskin dan rentan, memiliki hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi, serta akses terhadap pelayanan dasar, kepemilikan dan kontrol atas tanah dan bentuk kepemilikan lain, warisan, sumber daya alam, teknologi baru, dan jasa keuangan yang tepat, termasuk keuangan mikro.

1.5 Pada tahun 2030, membangun ketahanan masyarakat miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, dan mengurangi kerentanan mereka terhadap kejadian ekstrim terkait iklim dan guncangan ekonomi, sosial, lingkungan, dan bencana

1.a Menjamin mobilisasi yang signifikan terkait sumber daya dari berbagai sumber, termasuk melalui kerjasama pembangunan yang lebih baik, untuk menyediakan sarana yang memadai dan terjangkau bagi negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang untuk melaksanakan program dan kebijakan mengakhiri kemiskinan di semua dimensi.

1.b Membuat kerangka kebijakan yang kuat di tingkat nasional, regional dan internasional, berdasarkan strategi pembangunan yang memihak pada kelompok miskin dan peka terhadap isu gender untuk mendukung investasi yang cepat dalam tindakan pemberantasan kemiskinan.

Metadata Indikator:

1.1.1 Tingkat kemiskinan ekstrim

1.2.1* Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur.

1.2.2 Persentase laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan dalam berbagai dimensi, sesuai dengan definisi nasional.

1.3.1 Proporsi penduduk yang menerima program perlindungan sosial, menurut jenis kelamin, untuk kategori kelompok anak berkebutuhan khusus, pengangguran, lansia, penyandang difabilitas, ibu hamil/melahirkan, korban kecelakaan kerja, kelompok miskin dan rentan.

1.3.1.(a) Proporsi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN Bidang Kesehatan.

1.3.1.(b) Proporsi peserta Program Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan.

1.3.1.(c) Persentase penyandang disabilitas yang miskin dan rentan yang terpenuhi hak dasarnya dan inklusivitas.

1.3.1.(d) Jumlah rumah tangga yang mendapatkan bantuan tunai bersyarat/Program Keluarga Harapan.

1.4.1 Proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses terhadap pelayanan dasar.

1.4.1.(a) Persentase perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya di fasilitas kesehatan.

1.4.1.(b) Persentase anak umur 12-23 bulan yang menerima imunisasi dasar lengkap.

1.4.1.(c) Prevalensi penggunaan metode kontrasepsi (CPR) semua cara pada Pasangan Usia Subur (PUS) usia 15-49 tahun yang berstatus kawin.

1.4.1.(d) Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan.

1.4.1.(e) Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak dan berkelanjutan.

1.4.1.(f) Persentase rumah tangga kumuh perkotaan.

1.4.1.(g) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/sederajat.

1.4.1.(h) Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/sederajat.

1.4.1.(i) Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/sederajat.

1.4.1.(j) Persentase penduduk umur 0-17 tahun dengan kepemilikan akta kelahiran.

1.4.1.(k) Persentase rumah tangga miskin dan rentan yang sumber penerangan utamanya listrik baik dari PLN dan bukan PLN.

1.4.2 Proporsi dari penduduk dewasa yang mendapatkan hak atas tanah yang didasari oleh dokumen hukum dan yang memiliki hak atas tanah berdasarkan jenis kelamin dan tipe kepemilikan.

1.5.1* Jumlah korban meninggal, hilang, dan terkena dampak bencana per 100.000 orang.

1.5.1.(a) Jumlah lokasi penguatan pengurangan risiko bencana daerah.

1.5.1.(b) Pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana sosial.

1.5.1.(c) Pendampingan psikososial korban bencana sosial.

1.5.1.(d) Jumlah daerah bencana alam/bencana sosial yang mendapat pendidikan layanan khusus.

1.5.1.(e) Indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi.

1.5.2 Jumlah kerugian ekonomi langsung akibat bencana terhadap GDP global.

1.5.2.(a) Jumlah kerugian ekonomi langsung akibat bencana.

1.5.3* Dokumen strategi pengurangan risiko bencana (PRB) tingkat nasional dan daerah.

1.a.1* Proporsi sumber daya yang dialokasikan oleh pemerintah secara langsung untuk program pemberantasan kemiskinan.

1.a.2* Pengeluaran untuk layanan pokok (pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial) sebagai persentase dari total belanja pemerintah.

1.b.1 Proporsi pengeluaran rutin dan pembangunan pada sektor-sektor yang memberi manfaat pada kelompok perempuan, kelompok miskin dan rentan.

Selamat Datang, Universitas Ekologis

PADA saat di mana pendidikan tinggi di seluruh dunia menghadapi tuntutan untuk menjunjung pertanggungjawaban sosial dan perubahan, datanglah proposal Ron Barnett yang visioner mengenai Universitas Ekologis. Janganlah hanya membacanya, praktekkanlah (Professor Budd Hall, Co-Chair, UNESCO Chair in Community-Based Research and Social Responsibility in Higher Education and Professor of Community Development, University of Victoria, Canada). Ronald…

Read More » Selamat Datang, Universitas Ekologis

Diperlukan Pendekatan Kritis, Seriusi SDGs Pasca Kapitalisme

Penulis: Dr. Moh. Muzakki, M.Si. ILMU sosial dan ilmu politik perlu mengembangkan pendekatan kritis multidisipliner supaya dapat berkontribusi nyata dalam upaya menyelamatkan bumi dari krisis iklim yang terjadi dewasa ini. Demikian cuplikan pemikiran Prof. Gerry van Klinken dalam diskusi dengan sejumlah peneliti SDGs Center UB, Selasa malam (23/7). Gerry lebih dikenal sebagai peneliti senior di…

Read More » Diperlukan Pendekatan Kritis, Seriusi SDGs Pasca Kapitalisme

Garda Pangan Atasi Sampah Makanan di Surabaya

Penulis: Dr. Moh. Muzakki, M.Si. INDONESIA merupakan negara pembuang sampah makanan terbesar kedua di dunia. Setiap warga Indonesia membuang sekitar 300 kg sampah makanan per tahunnya. Fakta ini menjadi Ironi. Mengingat sektiar 19,4 juta masyarakat Indonesia yang kelaparan berjuang untuk mendapatkan makanan setiap harinya. Tidak kalah mengerikan karena tumpukan sampah makanan itu menghasilkan metana–merupakan gas…

Read More » Garda Pangan Atasi Sampah Makanan di Surabaya

Ekonomi Desa Bangkit dengan Pariwisata: Optimalisasi Sumber Daya Lokal di Desa Sukolilo Kabupaten Malang untuk Masa Depan Berkelanjutan

Penulis: Adhinugraha Wirayudha Kusuma Di Provinsi Jawa Timur, Malang Raya dapat dikatakan sebagai salah satu wilayah yang memiliki destinasi wisata primadona bagi para pelancong, terutama pada keindahan alamnya maupun yang sengaja dibuat oleh manusia (Werdiono, 2023). Malang Raya merupakan gabungan dari tiga wilayah administratif yang berbeda, yaitu Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang. Dalam…

Read More » Ekonomi Desa Bangkit dengan Pariwisata: Optimalisasi Sumber Daya Lokal di Desa Sukolilo Kabupaten Malang untuk Masa Depan Berkelanjutan

Bertahan Hidup dengan Bertani Rumput

Desa Sukolilo, Jawa Timur – Di saat banyak sektor terdampak pandemi, para petani rumput di Desa Sukolilo terus berjuang untuk bertahan hidup. Meski di masa-masa sulit permintaan rumput sempat merosot, mereka enggan beralih profesi. Bu Liani (54), yang telah menjadi petani selama 30 tahun, menuturkan dari lahan seluas 500 meter persegi milik saudaranya, ia bisa…

Read More » Bertahan Hidup dengan Bertani Rumput

Minimnya Peran Pemerintah dalam Mengembangkan Sektor Pertanian Rumput

Desa Sukolilo, Jawa Timur – Sektor pertanian rumput di Desa Sukolilo terus berkembang, namun peran pemerintah dinilai minim dalam mendorong kemajuan para petani. Sejumlah petani mengungkapkan belum pernah mendengar adanya campur tangan atau program dari pemerintah desa terkait dengan pertanian rumput. “Saya belum pernah dengar ada campur tangan pemerintah desa terkait petani rumput. Jadi ya…

Read More » Minimnya Peran Pemerintah dalam Mengembangkan Sektor Pertanian Rumput

Asuransi Pertanian: Apakah Benar-benar Dibutuhkan Oleh Para Petani?

Penulis: Adhinugraha Wirayudha Kusuma Di Indonesia, petani termasuk ke dalam kelompok rentan. Hal ini diperparah dengan kondisi iklim yang saat ini semakin tidak menentu sehingga berpotensi untuk mengalami gagal panen. Petani sebagai produsen pangan justru menjadi kelompok yang rentan terhadap pemenuhan kebutuhan pangan untuk diri sendiri maupun keluarganya (Kompas 2010). Permasalahan ini tidak hanya meliputi…

Read More » Asuransi Pertanian: Apakah Benar-benar Dibutuhkan Oleh Para Petani?

Menguak Rantai Pasok Rumput Hias Desa Sukolilo

Desa Sukolilo, Jawa Timur – Di balik proyek properti dan infrastruktur yang menjamur, terdapat rantai pasok rumput hias yang melibatkan banyak pihak. Para petani di Desa Sukolilo, yang telah membudidayakan rumput sejak tahun 1960-an, merupakan salah satu pemasok utama. Para petani biasanya menjual hasil panen rumput seperti rumput jepang, rumput swiss, atau rumput gajah mini…

Read More » Menguak Rantai Pasok Rumput Hias Desa Sukolilo

Geliat Ekonomi Petani Rumput di Kala Proyek Infrastruktur Menjamur

Desa Sukolilo, Jawa Timur – Pesatnya perkembangan proyek infrastruktur dan properti di tanah air membawa berkah bagi para petani rumput di Desa Sukolilo. Permintaan rumput hias untuk proyek-proyek besar seperti sirkuit Mandalika, IKN, hingga perumahan terus mengalir memenuhi kantong-kantong para petani dan juragan rumput. “Alhamdulilah, orderan terus ada dari proyek-proyek itu. Paling banyak waktu itu…

Read More » Geliat Ekonomi Petani Rumput di Kala Proyek Infrastruktur Menjamur

Konsorsium Besar Dorong Malang Jadi Pusat Wisata Internasional

KONSORSIUM besar dari unsur pemda, swasta, kampus, NGO, dan media massa telah bersiap diri untuk mendorong Malang menjadi pusat destinasi wisata internasional yang ada di Jatim. Lokasinya, beririsan dengan segitiga kawasan desa lokasi KKN FISIP UB Berbakti Desa. Segitiga kawasan desa lokasi KKN FISIP UB berbasis SDGs itu meliputi 38 desa di 11 kecamatan, Kabupaten…

Read More » Konsorsium Besar Dorong Malang Jadi Pusat Wisata Internasional

Kiprah Para Petani Rumput Muda Desa Sukolilo

Desa Sukolilo, Jawa Timur – Bisnis rumput hias rupanya telah menggaet minat generasi muda. Salah satunya adalah Mas Kholil (34), lulusan program studi Teknologi Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2016. Baru setahun menekuni profesi sebagai petani rumput, Mas Kholil mengaku bisa memperoleh penghasilan 2-3 kali UMR dalam sebulan dari menggarap lahan seluas 1.000 meter persegi…

Read More » Kiprah Para Petani Rumput Muda Desa Sukolilo

Desa Sejuta Rumput, Ekspor Tembus Malaysia

HAMPIR tidak terlihat lahan kosong tanpa rumput. Halaman depan, samping, dan belakang rumah-rumah warga, penuh dengan taman rerumputan. Seperti lapangan bola yang bagus. Desa Sejuta Rumput, julukan ini bisa mempermudah masyarakat mengingat nama Desa Sukolilo.  Lokasinya di Kecamatan Wajak, Malang Timur. Sejalur dengan Tumpang, akses utama memasuki kawasan Gunung Bromo. Rumput-rumput taman di desa ini,…

Read More » Desa Sejuta Rumput, Ekspor Tembus Malaysia

KRISIS REGENERASI PETANI SEBAGAI DAMPAK DARI PROSES EKSKLUSI SOSIAL DI INDONESIA

Penulis: Adhinugraha Wirayudha Kusuma  Istilah eksklusi sosial memang terdengar memesona, tetapi sebenarnya hal tersebut memiliki arti yang luas dan multidimensional. Artinya, setiap orang yang memiliki latar belakang baik ekonomi, sosial, budaya, dan politik dapat mendefinisikan eksklusi sosial secara berbeda. Namun, hal tersebut merupakan sebuah peluang yang menguntungkan dalam rangka sebagai pengembangan suatu teori yang ada.…

Read More » KRISIS REGENERASI PETANI SEBAGAI DAMPAK DARI PROSES EKSKLUSI SOSIAL DI INDONESIA

Pawon Daharan, Pertukaran Sosial Berkelanjutan

KONSEPNYA unik. Berbeda terbalik dengan konsep Desa Wisata. Kita menyebutnya sebagai Wisata Desa. Bedanya, wisata desa lebih alami. Asli bersumber dari alam. Bukan wisata buatan, seperti umumnya desa wisata. Wisata desa itu bernama Ngawonggo. Sesuai dengan nama desanya. Berlokasi di Desa Ngawonggo. Masuk kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Di desa ini, terhampar cagar budaya, wahana alam…

Read More » Pawon Daharan, Pertukaran Sosial Berkelanjutan

Fiqih SDGs dan Zakat Kemanusiaan

PENULIS buku fiqih Sustainable Development Goals (SDGs), Dr Fauzan Adlim,M. Pd,I menyatakan bahwa dalam situasi darurat zakat dapat disalurkan kepada muslim dan nonmuslim, asal penerimanya benar-benar miskin. “Di kalangan ulama, memang ada dua pendapat. Zakat untuk nonmuslim, ada yang membolehkan, ada yang tidak. Tapi di Baznas (Badan amil zakat nasional), ada dua penggunaan itu. Contoh,…

Read More » Fiqih SDGs dan Zakat Kemanusiaan

Pujon Kidul, Inspirasi Wisata Desa Mandiri Berkelanjutan

BERMULA 12 tahun silam, bermodal awal Rp 20-30 juta dari kas desa, lalu mendirikan BUMDes tahun 2015. Membuka usaha bersama, bernama Café Sawah. Berkembang, ramai. Pendapatan asli desa (PAD) Desa Pujon Kidul, melompat. Jadi miliaran rupiah. Kini, desa wisata Pujon Kidul berkembang menjadi wisata desa mandiri. Tetap ramai pengunjung. Jika awalnya hanya hari minggu dan…

Read More » Pujon Kidul, Inspirasi Wisata Desa Mandiri Berkelanjutan

Sumberdem Tingkatkan Potensi Mahkota Program Berkelanjutan

NAIK status sebagai desa mandiri. Kaya ikon, memiliki banyak kampung tematik di setiap dusunnya. Ada kampung kopi, kampung bunga, kampung toga, kampung bambu, kampung rosella, dan kampung ternak. Kini, Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang fokus meningkatkan potensi mahkota program desa unggul secara berkelanjutan. Menyandang status sebagai desa mandiri, menjadi berkah tersendiri bagi Sumberdem karena…

Read More » Sumberdem Tingkatkan Potensi Mahkota Program Berkelanjutan

Semarak Festival SDGs Unair 2023

Semarak SDGs Festival Unair 2023 RANGKAIAN acara Dies Natalis Universitias Airlangga (UNAIR) ke-69 dengan menggelar kegiatan SDGs Festival 2023 berlangsung semarak. Kalangan milenial tampak antusias, mengikuti acara mulai dari pembukaan, sesi talkshow, sampai luber di arena stan pameran. Pada acara yang diselenggarakan 20-23 November 2023 di kampus C Unair ini, panitia mengundang pentahelix terkait upaya…

Read More » Semarak Festival SDGs Unair 2023

SDGs UB Diminta Garap Indonesia Timur

KOORDINATOR Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Kementerian PPN/Bappenas RI Yanuar Nugroho meminta SDGs Center UB bersedia berkolaborasi mempercepat implementasi 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) di wilayah Indonesia Bagian Timur. “Nah ini, ada Mas Zaki SDGs Center Brawijaya. Saya minta kita berkolaborasi garap Indonesia bagian Timur ya. Brawijaya bersama Unair. Nah ini ada Mas Hakim juga…

Read More » SDGs UB Diminta Garap Indonesia Timur

Peluang Green Jobs Ditengah Isu Perubahan Iklim

Penulis: Radan Nurseta PERUBAHAN iklim yang menjadi masalah lingkungan global, nasional, sampai lokal kini melahirkan peluang baru bagi para pencipta dan pencari kerja. Namanya green jobs (Pekerjaan hijau). Kementerian Ketenagakerjaan dan Bappenas RI, kini tengah mengembangkan peluang kerja hijau. “Sebagai peluang kerja baru, green jobs dapat dikembangkan oleh pemerintah, mitra sosial, LSM, media, dan masyarakat,”…

Read More » Peluang Green Jobs Ditengah Isu Perubahan Iklim

HIMASIGI Kampanye Stop Pekerja Anak

HIMPUNAN Mahasiswa Sosiologi (Himasigi) FISIP Universitas Brawijaya (UB) menggelar festival pemberdayaan ke-3 dengan menghadirkan anak-anak jalanan untuk melakukan kampanye stop pekerja anak di kampus. Kegiatan festival pemberdayaan stop pekerja anak itu digelar di panggung apresiasi Gazebo belakang gedung perkuliahan FISIP UB, Rabu (18/10) sore. Tania, salah satu peserta yang mengikuti acara itu merasa bersukaria. “Senang…

Read More » HIMASIGI Kampanye Stop Pekerja Anak

Gerakan Sedekah Sampah Buat Bayar Sekolah

Penulis: Dr. Muhammad Muzakki, M.Si. SATU per satu ibu-ibu itu naik panggung, berseragam kaos warna hijau. Di bagian depan kaos yang mereka pakai terlihat jelas ada tulisan Tempe Sabar. Singkatan dari tempat pemilahan sampah barokah. Ibu-ibu itu, sebagian pakai jilbab. Sebagian tidak. Di atas panggung mereka tampil memesona. Kemudian, mereka memandu para undangan menyanyikan lagu…

Read More » Gerakan Sedekah Sampah Buat Bayar Sekolah

Membangun Desa, Mengentaskan Kemiskinan (3)

Penulis: Dr. Muhammad Muzakki, M.Si. TIDAK mau ketinggalan untuk mempercepat tercapainya 17 goal SDGs nasional, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang ikut berjibaku masuk kampung. Melalui proyek padat karya infrastruktur, jalan-jalan kampung, sampai akses menuju sawah dirabat. Tujuannya jelas: menguatkan ekonomi masyarakat. Ada tiga goal yang disasar untuk menguatkan ekonomi masyarakat yaitu: mengentaskan kemiskinan (Goal…

Read More » Membangun Desa, Mengentaskan Kemiskinan (3)

Utamakan Pekerja Desa, Sarungnya Dipakai Presiden

Penulis: Dr. Muhammad Muzakki, M.Si. BAGI industri menengah dan besar, keberadaan jalan tol di Desa Randupitu sangat menguntungkan. Minimal dapat memperlancar jalur distribusi melalui exit tol Pandaan. Semua pabrik yang ada di desa ini, seperti pabrik kayu, pabrik sepatu, sampai pabrik sarung merupakan industri kualitas ekspor. Dengan adanya akses jalan tol Pandaan, pengiriman barang dari…

Read More » Utamakan Pekerja Desa, Sarungnya Dipakai Presiden

Kemana (Anak-anak Bangsa) Itu Sekarang?

Penulis: Dr. Muhammad Muzakki, M.Si. “MIRIS. Pandemi COVID-19 dua tahun lalu rasanya bikin ekonomi kita mati. Dampaknya hebat sekali.” Begitu keluh-kesah Suli menumpahkan isi hatinya. Petang itu menjelang magrib, Suli tampak berdandan rapi didampingi suaminya, Mbah Jo. Mereka berdua mengenakan pakaian adat Jawa. Bersama Atika dan Hery, mereka berkunjung ke kantor SDGs Center UB, lantai…

Read More » Kemana (Anak-anak Bangsa) Itu Sekarang?

Terdampak Tol, Dihantui Pandemi, Kini Mulai Pulih

Penulis: Dr. Muhammad Muzakki, M.Si. SECARA ekonomi, Dusun Tamping di timur jalan tol lebih ramai. Di dusun ini berderet puluhan pabrik, pertokoan, pasar swalayan, rumah kos, café, salon, serta aneka usaha lainnya. Selain itu, Kantor Desa Randupitu juga berada di timur jalan tol—pusat administrasi pemerintahan desa. Sedangkan di barat jalan tol, seperti di Dusun Gesing,…

Read More » Terdampak Tol, Dihantui Pandemi, Kini Mulai Pulih

Diiris Tol, Desa Agraris Berubah Industrialis

Penulis: Dr. Muhammad Muzakki, M.Si. DARI perempatan Pandaan terus ke utara. Saya amati daerah ini ramai sekali. Pandangan kiri-kanan jalan, berderet pertokoan, bahkan puluhan pabrik. Ada pabrik sepatu, pabrik kayu, pabrik tekstil. Produksinya kualitas ekspor, menembus Asia, Eropa, juga Timur Tengah. Lebih dari 10 tahun denyut nadi industrialisasi terasa di desa ini⁠—Desa Randupitu namanya. Masuk…

Read More » Diiris Tol, Desa Agraris Berubah Industrialis

Batik Saman Nuswantara Gandeng SDGs Center UB

Penulis: Dr. Muhammad Muzakki, M.Si. IDENYA banyak. Punya jaringan luas. Berkarakter—khas Kera-Ngalam (baca: Arek Malang). Kalau bicara ceplas-ceplos. Tanpa tedeng aling-aling. Pernah jadi guru, seniman, lalu aktif di dunia aktivis, juga seorang politisi. Bambang GW namanya, nama yang tidak asing di dunia pergerakan Malang Raya. GW—begitu panggilan akrabnya. Belakangan ia rajin blusukan, keluar masuk kampung.…

Read More » Batik Saman Nuswantara Gandeng SDGs Center UB

Problematika Gig Economy di Indonesia

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa perubahan di berbagai ruang lingkup kehidupan manusia. Dapat dikatakan bahwa keberadaan teknologi tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia, mengingat kehadirannya yang membuat kegiatan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Garis-garis batas dalam bidang-bidang kehidupan juga sudah mulai luntur sebagai akibat pemanfaatan teknologi, seperti fenomena gig economy yang mulai…

Read More » Problematika Gig Economy di Indonesia

Sudah Ganti Musim, Masih Miskin

Penulis: Dr. Muhammad Muzakki, S.Pd., M.Si. DESA Gajahrejo seluas 1.171.864 hektare, meliputi Dusun Sumber Lele, Dusun Ardimulyo, Dusun Bajul Mati, dan Dusun Krajan. Dengan area seluas itu, mayoritas berupa pemukiman (106.282 hektare), perkebunan (12.250 hektare), dan hutan produksi (562,900 hektare). Oleh Perhutani, area tersebut ditanami pohon jati bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan sisanya…

Read More » Sudah Ganti Musim, Masih Miskin

Susu Segar: Diperah, Diolah, Dikemas Lagi…

Penulis: Dr. Muhammad Muzakki, S.Pd., M.Si. TIGA tahun terakhir, produksi susu segar kita pelan tapi naik. Data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan RI menunjukkan produksi susu segar nasional menurut provinsi (ton) tahun 2019-2020 mengalami kenaikan. Dari 944.537,08 ton (2019) naik menjadi 946.912,81 ton (2020), lalu naik lagi menjadi 962.676,66 ton (2021). Meski naik…

Read More » Susu Segar: Diperah, Diolah, Dikemas Lagi…

Ada Saemaul Undong di Seoul (2)

Penulis: Dr. Muhammad Muzakki, S.Pd., M.Si. DISKUSI mulai mengalir, setelah saya melanjutkan percakapan tentang kebangkitan bangsa Korsel. Saemaul Undong, salah satu gerakan pembangunan desa di sana yang saya masih ingat sampai sekarang. Melalui gerakan ini, elit penguasa dan rakyat Korsel bekerja sangat keras, bahu-membahu untuk memajukan bangsanya. “Apa, kabar Saemaul Undong? Itu adalah gerakan gotong…

Read More » Ada Saemaul Undong di Seoul (2)