Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs): Tantangan Dan Prospek

Penulis: Syahirul Alim, S.Sos., M.Si.

Perkembangan teknologi digital memiliki potensi yang signifikan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs) yang dirancang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Akan tetapi, eksklusivitas yang ditimbulkan oleh teknologi ini seringkali memperdalam jurang ketimpangan. Teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk mendukung SDGs serta mengidentifikasi tantangan dan strategi yang efektif untuk mengintegrasikannya dalam agenda pembangunan global.

Implementasi teknologi digital dalam upaya pencapaian SDGs telah mendapatkan perhatian khusus dalam Forum Politik Tingkat Tinggi tentang Pembangunan Berkelanjutan (High-level Political Forum on Sustainable Development – HLPF) tahun 2018. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan perlunya memanfaatkan teknologi canggih demi keberlangsungan seluruh lapisan masyarakat (Rosen Jacobson, 2018). Teknologi Facilitation Mechanism dan Science Technology and Innovation (STI) Forum menjadi dua instrumen dalam Agenda 2030 yang mengintegrasikan teknologi demi kemajuan SDGs (United Nations, 2015).

Teknologi broadband, sebagai contoh, dianggap sebagai kunci untuk meningkatkan konektivitas dan mencegah ‘isolasi digital’ (Theofili, 2023). Sementara itu, inovasi seperti blockchain berpotensi memajukan berbagai sektor mulai dari pendidikan hingga keselamatan pangan (Nakamoto, 2008). Teknologi seluler memberikan akses informasi kepada miliaran orang dan memungkinkan pengumpulan data populasi secara luas (ITU, 2021).

Studi kasus pada HLPF menunjukkan bagaimana teknologi memainkan peran dalam integrasi sumber energi terbarukan dan proses digitalisasi manufaktur dalam mendukung SDG 9 (energi terjangkau dan bersih). Sementara itu, konsep smart cities yang diulas dalam SDG 11 (kota dan komunitas berkelanjutan) menawarkan prospek penggunaan konektivitas digital, data, dan pengetahuan warga untuk meningkatkan layanan publik (United Nations Economic and Social Council, 2020).

Namun, dibalik potensi tersebut, perubahan teknologi yang pesat menimbulkan gangguan sosial dan ekonomi yang dampaknya belum sepenuhnya diketahui. Konvergensi teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), robotika, dan blockchain mendorong perubahan radikal yang memerlukan kebijakan dan tindakan baru untuk memastikan itu akan mendukung SDGs (Schwab, 2016). Ini menuntut kesadaran dan kemampuan adaptasi yang besar dari pemerintah.

Teknologi digital akan memainkan peran penting dalam pencapaian SDGs, dengan mempertimbangkan kebutuhan untuk mempercepat kemajuan dalam mencapai tujuan pada tahun 2030. Penting bagi pembuat keputusan untuk menyadari dan memahami perubahan teknologi sebanyak mungkin guna memanfaatkan teknologi secara berkelanjutan dan mengurangi efek sampingnya. Sebagaimana dinyatakan dalam Ministrial Declaration “pengenalan teknologi baru tidak boleh membuat kita lupa akan janji untuk tidak meninggalkan siapa pun di belakang” (United Nations High-level Political Forum on Sustainable Development, 2018).

Referensi:

– Nakamoto, S. (2008). Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System.

– ITU (2021). Measuring digital development: Facts and figures 2021. International Telecommunication Union.

– Schwab, K. (2016). The Fourth Industrial Revolution. World Economic Forum.

– United Nations (2015). Transforming our world: the 2030 Agenda for Sustainable Development.

– United Nations Economic and Social Council (2020). Progress towards the Sustainable Development Goals Report of the Secretary-General.

– United Nations High-level Political Forum on Sustainable Development (2018). Ministerial Declaration of the High-level Segment of the 2018 Session of the Economic and Social Council and the High-level Political Forum on Sustainable Development.